A.
Pengertian
Jaringan
Syaraf Tiruan adalah paradigma pemrosesan suatu informasi yang terinspirasi
oleh sistim sel syaraf manusia yang berfungsi untuk memproses suatu informasi.
Elemen mendasar dari paradigma tersebut adalah struktur yang baru dari sistem
pemrosesan informasi. Jaringan Syaraf Tiruan, seperti manusia, bisa belajar
dari suatu contoh yang ada. Jaringan Syaraf Tiruan dibentuk untuk memecahkan
suatu masalah tertentu seperti pengenalan pola atau klasifikasi karena proses
pembelajaran.
Berikut
pendapat beberapa ahli mengenai jaringan syaraf tiruan:
Suatu neural network (NN), adalah suatu struktur pemroses informasi
yangterdistribusi dan bekerja secara paralel, yang terdiri atas elemen pemroses
(yang memiliki memori
lokal dan beroperasi dengan informasi lokal) yang diinterkoneksi bersama dengan
alur sinyal searah yang disebut koneksi. Setiap elemen pemroses memiliki
koneksi keluaran tunggal yang bercabang (fan out) ke sejumlah koneksi kolateral
yang diinginkan (setiap koneksi membawa sinyal yang sama dari keluaran elemen
pemroses tersebut).
Keluaran dari elemen pemroses
tersebut dapat merupakan sebarang jenis persamaan matematis yang diinginkan.
Seluruh proses yang berlangsung pada setiap elemen pemroses harus benar-benar
dilakukan secara lokal, yaitu keluaran hanya bergantung pada nilai masukan pada
saat itu yang diperoleh melalui koneksi dan nilai yang tersimpan dalam memori
lokal".
Menurut
Haykin,
S. (1994),
Neural Networks: A Comprehensive Foundation, NY, Macmillan, mendefinisikan
jaringan syaraf sebagai berikut :
“Sebuah jaringan syaraf adalah
sebuah prosesor
yang terdistribusi paralel dan mempuyai kecenderungan untuk menyimpan
pengetahuan yang didapatkannya dari pengalaman dan membuatnya tetap tersedia
untuk digunakan.”Hal ini menyerupai kerja otak dalam dua hal yaitu:
- Pengetahuan diperoleh oleh jaringan melalui suatu proses belajar.
- Kekuatan hubungan antar sel syaraf yang dikenal dengan bobot sinapsis digunakan untuk menyimpan pengetahuan.
Zurada,
J.M. (1992),
Introduction To Artificial Neural Systems, Boston: PWS Publishing Company,
mendefinisikan sebagai berikut:
“Sistem syaraf tiruan atau jaringan
syaraf tiruan adalah sistem selular fisik yang dapat memperoleh, menyimpan dan
menggunakan pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman”.
DARPA
Neural Network Study (1988, AFCEA International Press, p. 60) mendefinisikan
jaringan syaraf buatan sebagai berikut :
Sebuah jaringan syaraf adalah
sebuah sistem yang dibentuk dari sejumlah elemen pemroses sederhana yang
bekerja secara paralel dimana fungsinya ditentukan oleh stuktur jaringan,
kekuatan hubungan dan pegolahan dilakukan pada komputasi elemen atau nodes
B.
Sejarah
Jaringan Syaraf Tiruan
Saat ini bidang kecerdasan buatan
sedang berusaha untuk menirukan intelegensi manusia,
bukam melalui pendekatan dalam bentuk fisik melainkan dari sisi yang lain.
Pertama-tama diadakan studi mengenai teori dasar mekanisme proses terjadinya
intelegensi. Bidang ini disebut ‘Cognitive Science’.Dari teori dasar ini
dibuatlah suatu model untuk disimulasikan pada komputer,
dan dalam perkembangannya yang lebih lanjut dikenal berbagai sistem kecerdasan
buatan yang salah satunya adalah jaringan syaraf tiruan.
Dibandingkan dengan bidang ilmu
yang lain, jaringan syaraf tiruan relatif masih baru. Sejumlah literatur
menganggap bahwa konsep jaringan syaraf tiruan bermula pada makalah Waffen
McCulloch dan Walter
Pitts pada tahun 1943.
Dalam makalah tersebut mereka mencoba untuk memformulasikan model matematis sel-sel
otak.Metode
yang dikembangkan berdasarkan sistem syarafbiologi
ini, merupakan suatu langkah maju dalam industri komputer.
C. Inspirasi Biologi
Jaringan
Syaraf Tiruan keluar dari penelitian kecerdasan buatan, terutama percobaan
untuk menirukan fault-tolerence dan kemampuan untuk belajar dari system
syaraf biologi dengan model struktur low-level dari otak.
Otak
terdiri dari sekitar (10.000.000.000) sel syaraf yang saling berhubungan.
Selsyaraf mempunyai cabang struktur input (dendrites), sebuah inti sel dan
percabangan struktur output (axon). Axon dari sebuah sel terhubung dengan
dendrites yang lainmelalui sebuah synapse. Ketika sebuah sel syaraf aktif,
kemudian menimbulkan suatu signal electrochemical pada axon. Signal ini
melewati synapses menuju ke sel syaraf yang lain. Sebuah sel syaraf lain akan
mendapatkan signal jika memenuhi batasan tertentu yang sering disebut dengan
nilai ambang atau (threshold).
Jaringan
syaraf biologis merupakan kumpulan sel-sel syaraf (neuron). Neuron mempunyai
tugas mengolah informasi. Komponen-komponen utama dari sebuah neuron dapat
dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
·
Dendrit. Dendrit bertugas
untuk menerima informasi.
·
Badan sel (soma).
Badan sel berfungsi sebagai tempat pengolahan informasi.
·
Akson (neurit). Akson mengirimkan
impuls-impuls ke sel syaraf lainnya.
D. Perbandingan
Jaringan Syaraf Tiruan dengan Konvensional
Jaringan
Syaraf Tiruan memiliki pendekatan yang berbeda untuk memecahkan masalah bila
dibandingkan dengan sebuah komputer konvensional.Umumnya computer konvensional
menggunakan pendekatan algoritma (komputer konvensional menjalankan sekumpulan
perintah untuk memecahkan masalah).Jika suatu perintah tidak diketahui oleh
komputer konvensional maka komputer konvensional tidak dapat memecahkan masalah
yang ada. Sangat penting mengetahui bagaimana memecahkan suatu masalah pada
komputer konvensional dimana komputer konvensional akan sangat bermanfaat jika
dapat melakukan sesuatu dimana pengguna belum mengatahui bagaimana
melakukannya.
Jaringan
Syaraf Tiruan dan suatu algoritma komputer konvensional tidak saling bersaing
namun saling melengkapi satu sama lain. Pada suatu kegiatan yang besar, sistim
yang diperlukan biasanya menggunakan kombinasi antara keduanya (biasanya sebuah
komputer konvensional digunakan untuk mengontrol Jaringan Syaraf Tiruan untuk
menghasilkan efisiensi yang maksimal. Jaringan Syaraf Tiruan tidak memberikan
suatu keajiban tetapi jika digunakan secara tepat akan menghasilkan sasuatu
hasil yang luarbiasa.
E. Model
Dasar Jaringan Syaraf Tiruan
Mengadopsi
esensi dasar dari system syaraf biologi, syaraf tiruan digambarkan sebagai
berikut : Menerima input atau masukan (baik dari data yang dimasukkan atau dari
output sel syaraf pada jaringan syaraf. Setiap input datang melalui suatu
koneksi atau hubungan yang mempunyai sebuah bobot (weight). Setiap sel
syaraf mempunyai sebuah nilai ambang. Jumlah bobot dari input dan dikurangi
dengan nilai ambang kemudian akan mendapatkan suatu aktivasi dari sel syaraf (post
synaptic potential, PSP, dari sel syaraf). Signal aktivasi kemudian menjadi
fungsi aktivasi / fungsi transfer untuk menghasilkan output dari sel syaraf.
Jika
tahapan fungsi aktivasi digunakan ( output sel syaraf = 0 jika input <0 dan
1 jika input >= 0) maka tindakan sel syaraf sama dengan sel syaraf biologi
yang dijelaskan diatas (pengurangan nilai ambang dari jumlah bobot dan
membandingkan dengan 0 adalah sama dengan membandingkan jumlah bobot dengan
nilai ambang). Biasanya tahapan fungsi jarang digunakan dalan Jaringan Syaraf
Tiruan. Fungsi aktivasi (f(.)) dapat dilihat pada Gambar 3.
Bagaimana
sel syaraf saling berhubungan? Jika suatu jaringan ingin digunakan untuk
berbagai keperluan maka harus memiliki input (akan membawa nilai dari suatu
variabel dari luar) dan output (dari prediksi atau signal kontrol). Input dan
output sesuai dengan sensor dan syaraf motorik seperti signal datang dari mata
kemudian diteruskan ke tangan, Dalam hal ini terdapat sel syaraf atau neuron
pada lapisan tersembunyi berperan pada jaringan ini. Input, lapisan tersembunyi
dan output sel syaraf diperlukan untuk saling terhubung satu sama lain. Berikut
ilustrasi jaringan syaraf tiruan
Berdasarkan
dari arsitektur (pola koneksi), Jaringan Syaraf Tiruan dapat dibagi kedalam dua
katagori :
Struktur feedforward
Sebuah
jaringan yang sederhana mempunyai struktur feedforward dimana signal bergerak
dari input kemudian melewati lapisan tersembunyi dan akhirnya mencapai
unitoutput (mempunyai struktur perilaku yang stabil).
Tipe
jaringan feedforward mempunyai sel syaraf yang tersusun dari beberapa lapisan.
Lapisan input bukan merupakan sel syaraf. Lapisan ini hanya memberi pelayanan
dengan mengenalkan suatu nilai dari suatu variabel. Lapisan tersembunyi dan lapisan
output sel syaraf terhubung satu samalain dengan lapisan sebelumnya. Kemungkinan
yang timbul adalah adanya hubungan dengan beberapa unit dari lapisan sebelumnya
atau terhubung semuanya (lebih baik).
Yang termasuk dalam struktur feedforward
:
-
Single-layer perceptron
-
Multilayer perceptron
-
Radial-basis function
networks
-
Higher-order networks
-
Polynomial learning
networks
Struktur recurrent (feedback)
Struktur recurrent (feedback)
Jika
suatu jaringan berulang (mempunyai koneksi kembali dari output ke input) akan
menimbulkan ketidakstabilan dan akan menghasilkan dinamika yang sangatkompleks.
Jaringan yang berulang sangat menarik untuk diteliti dalam Jaringan Syaraf Tiruan,
namun sejauh ini structure feedforward sangat berguna untuk memecahkan masalah.
Yang termasuk dalam stuktur recurrent (feedback) :
-
Competitive networks
-
Self-organizing maps
-
Hopfield networks
-
Adaptive-resonanse
theory models
Ketika
sebuah Jaringan Syaraf digunakan. Input dari nilai suatu variable ditempatkan
dalam suatu input unit.dan kemudian unit lapisan tersembunyi dan lapisan output
menjalankannya. Setiap lapisan tersebut menghitung nilai aktivasi dengan mengambil
jumlah bobot output dari setiap unit dari lapisan sebelumnya dan kemudian dikurangi
dengan nilai ambang. Nilai aktifasi kemudian melalui fungsi aktifasi untuk menghasilakan
output dari sel syaraf. Ketika semua unit pada Jaringan Syaraf telah dijalankan
maka aksi dari lapisan output merupakan output dari seluruh jaringan syaraf.
F. Lapisan
pada Jaringan Syaraf Tiruan
Jaringan
Syaraf Tiruan biasanya mempunyai 3 group atau lapisan yaitu unit-unit :lapisan input
yang terhubung dengan lapisan tersembunyi yang selanjutnya terhubung
dengan lapisan output. Aktifitas unit-unit lapisan input menunjukkan
informasi dasar yang kemudian digunakan dalam Jaringan Syaraf Tiruan. Aktifitas
setiap unit-unit lapisan tersembunyi ditentukan oleh aktifitas dari unitunit input
dan bobot dari koneksi antara unit-unit input dan unit-unit lapisantersembunyi.
Karakteristik dari unit-unit output tergantung dari aktifitas unit-unit
lapisantersembunyi dan bobot antara unit-unit lapisan tersembunyi dan unit-unit
output.
G. Cara
Kerja Jaringan Syaraf Tiruan
Ada beberapa tipe jaringan syaraf
tiruan, tetapi hampir semuanya memiliki komponen yang sama. Sama halnya seperti
otak manusia, jaringan syaraf juga terdiri dari beberapa neuron, dan ada
hubungan antara neuron tersebut. Neuron-neuron tersebut akan mentransformasikan
informasi yang diterima melalui sambungan keluarnya menuju ke neuron-neuron
yang lain. Pada JST hubungan ini dikenal dengan nama bobot. Informasi tersebut
disimpan pada suatu nilai tertentu pada bobot tersebut.
Informasi (disebut dengan input) akan dikirim
ke neuron dengan bobot kedatangan tertentu. Input ini akan diproses oleh suatu
fungsi perambatan yang akan menjumlahkan nilai-nilai semua bobot yang datang.
Hasil penjumlahan ini kemudian akan dibandingkan dengan suatu nilai ambang (threshold)
tertentu melalui fungsi aktivasi setiap neuron. Apabila input tersebut melewati
suatu nilai ambang tertentu , maka neuron tersebut akan diaktifkan, tetapi jika
tidak maka neuron tersebut tidak akan diaktifkan. Apabila neuron tersebut
diaktifkan, maka neuron tersebut akan mengirimkan output melalui bobot-bobot
output-nya ke semua neuron yang berhubungan dengannya. Hal ini dilakukan secara
terus menerus.
Pada jaringan syaraf, neuron-neuron akan dikumpulkan dalam lapisan-lapisan (layer) yang disebut dengan lapisan neuron (neuron layers). Biasanya neuron-neuron pada satu lapisan akan dihubungkan dengan lapisan-lapisan sebelum dan sesudahnya (kecuali lapisan input dan lapisan output). Informasi yang diberikan pada jaringan syaraf akan dirambatkan dari lapisan ke lapisan, mulai dari lapisan input sampai ke lapisan output melalui lapisan yang lainnya, yang sering dikenal dengan nama lapisan tersembunyi (hidden layer), tergantung pada algoritma pembelajarannya, bisa jadi informasi tersebut akan dirambatkan secara mundur pada jaringan.
Beberapa jaringan syaraf ada juga yang tidak memiliki lapisan
tersembunyi, dan ada juga yang neuron-neuronnya disusun dalam bentuk matriks.
H. Perceptron
Perceptron
termasuk kedalam salah satu bentuk Jaringan Syaraf Tiruan yangsederhana.Perceptron
biasanya digunakan untuk mengklasifikasikan suatu tipe pola tertentu yang
sering dikenal dengan istilah pemisahan secara linear.Pada dasarnya perceptron
pada Jaringan Syaraf dengan satu lapisan memiliki bobot yang bisa diatur dan suatu
nilai ambang. Algoritma yang digunakan oleh aturan perceptron ini akan mengatur
parameter-parameter bebasnya melalui proses pembelajaran. Fungsi aktivasi
dibuat sedemikian rupa sehingga terjadi pembatasan antara daerah positif dan
daerah negatif.
Perceptron
dapat dilihat di gambar 6
I. Fungsi
Transfer
Karakter
dari Jaringan Syaraf Tiruan tergantung atas bobot dan fungsi inputoutput(fungsi
transfer) yang mempunyai ciri tertentu untuk setiap unit. Fungsi ini terdiri
dari 3 katagori yaitu :
linear units, Aktifitas output adalah sebanding dengan jumlah bobot output.
threshold units, Output diatur satu dari dua tingkatan tergantung dari apakah jumlah input adalah lebih besar atau lebih kecil dari nilai ambang.
sigmoid units, Output terus menerus berubah-ubah tetapi tidak berbentuk linear. Unit ini mengandung kesamaan yang lebih besar dari sel syaraf sebenarnya dibandingkan dengan linear dan threshold unit, namun ketiganya harus dipertimbangkan dengan perkiraan kasar.
linear units, Aktifitas output adalah sebanding dengan jumlah bobot output.
threshold units, Output diatur satu dari dua tingkatan tergantung dari apakah jumlah input adalah lebih besar atau lebih kecil dari nilai ambang.
sigmoid units, Output terus menerus berubah-ubah tetapi tidak berbentuk linear. Unit ini mengandung kesamaan yang lebih besar dari sel syaraf sebenarnya dibandingkan dengan linear dan threshold unit, namun ketiganya harus dipertimbangkan dengan perkiraan kasar.
Untuk membuat Jaringan Syaraf Tiruan untuk melakukan beberapa kerja khusus.Harus dipilih bagaimana unit-unit dihubungkan antara satu dengan yang lain dan harus mengatur bobot dari hubungan tersebut secara tepat. Hubungan tersebut menentukan apakah mungkin suatu unit mempengaruhi unit yang lain. Bobot menentukan kekuatan dari pengaruh tersebut.
Dapat dilakukan pembelajaran terhadap 3 lapisan pada Jaringan Syaraf Tiruan untukmelakukan kerja khusus dengan menggunakan prosedure dibawah ini :
- Memperkenalkan Jaringan Syaraf Tiruan dengan contoh pembelajaran yang terdiri dari sebuah pola dari aktifitas untuk unit-unit input bersama dengan pola yang diharapkan dari aktifitas untuk unit-unit output.
- Menentukan seberapa dekat output sebenarnya dari Jaringan Syaraf Tiruan sesuaidengan output yang diharapkan.
- Mengubah bobot setiap hubungan agar Jaringan Syaraf Tiruan menghasilkan suatu perkiraan yang lebih baik dari output yang diharapkan.
Ilustrasi dari prosedure pembelajaran
diatas dapat dilihat dibawah ini :
Diasumsikan
bahwa suatu Jaringan Syaraf Tiruan dapat mengenali digit daritulisan
tangan.Dapat digunakan suatu array dengan 256 sensor, setiap sensor merekam ada
tidaknya tinta pada suatu digit. Jaringan Syaraf Tiruan memerlukan 256
unit-unit input (satu untuk setiap sensor), 10 unit-unit output (satu untuk
setiap digit) dan sebuah nomor dari unit-unit tersembunyi.
Untuk
setiap digit yang direkam oleh sensor, Jaringan Syaraf Tiruan akanmenghasilkan
aktifitas yang tinggi pada unit output yang cocok dan aktifitas yang rendah pada
unit-unit output yang lain.
Untuk
pembelajaran Jaringan Syaraf Tiruan, ditampilkan sebuah gambar darisebuah digit
dan membandingkan aktifitas sebenarnya dari 10 unit-unit output dengan aktifitas
yang diharapkan. Kemudian menghitung error, dimana ditentukan sebagai persegi
yang berbeda antara aktifitas sebenarnya dan aktifitas yang diharapkan.Selanjutnya
mengubah bobot setiap hubungan untuk mengurangi error.Hal ini dilakukan berulang-ulang
dengan banyak gambar yang berbeda.
Untuk
mengimplementasikan prosedure ini diperlukan perhitungan error derivativeuntuk
bobot (EW) supaya perubahan bobot oleh sebuah jumlah yang sesuai pada
nilaidimana error berubah karena bobot diubah. Suatu cara untuk menghitung EW
adalahmengubah bobot sedikit dan meneliti bagaimana error dapat berubah. Namun
metode inikurang efisien karena membutuhkan gangguan yang berbeda untuk setiap
dari sekianbanyak bobot.
Cara
lain yang sering digunakan untuk menghitung EW adalah denganmenggunakan
algoritma back-propagation. Saat ini merupakan metode yang penting untuk
pembelajaran Jaringan Syaraf Tiruan. Metode ini dikembangkan secara mandiri oleh
2 tim yaitu Fogelman-Soulie, Gallinari dan Le Cun dari Prancis dan Rumelhart, Hinton
dan Williams dari Amerika.
J. Faktor
Keberhasilan Jaringan Syaraf Tiruan
Syaraf
Tiruan mengalami “booming” dan diminati beberapa tahunterakhir ini, dan sangat
sukses digunakan untuk memecahkan berbagai masaalah dalam berbagai disiplin
ilmu seperti : bidang finansial, kedokteran, teknik, geologi dan fisika. Lebih
jauh lagi, bahwa sesuatu masaalah dengan menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dapat
diprediksi, dikelompokkan dan dikontrol.
Ada
beberapa faktor yang mendukung keberhasilan tersebut antara lain :
·
Handal
Jaringan Syaraf Tiruan adalah teknik
pemodelan yang sangat memuaskan yang dapat membuat model suatu fungsi yang
sangat kompleks.Khususnya Jaringan Syaraf Tiruan nonlinear.Sejak beberapa
tahun, model linear umumnya digunakan dimana model linear dikenal dengan
strategi optimasi.Jaringan Syaraf Tiruan juga menggunakanmodel nonlinear dengan
berbagai variabel.
·
Mudah digunakan
Jaringan Syaraf Tiruan dipelajari
dengan contoh. Pengguna Jaringan Syaraf Tiruan mengumpulkan data dan melakukan
pembelajaran algoritma untuk mempelajari secara otomatis struktur data, sehingga
pengguna tidak memerlukan pengetahuan khusus mengenai bagaimana memilih dan
mempersiapkan data, bagaimana memilih Jaringan Syaraf Tiruan yang tepat, bagaimana
membaca hasil, tingkatan pengetahuan yang diperlukan untuk keberhasilan Menggunakan
Jaringan Syaraf Tiruan tidak lebih dari pemecahan masalah yang menggunakan metode
statistik nonlinear yang telah dikenal.
K. Pemanfaatan
Jaringan Syaraf Tiruan
Jaringan
Syaraf Tiruan mampu menggambarkan setiap situasi adanya sebuahhubungan antara
variabel predictor (independents, inputs) dan variabel predicted(dependents,
outputs), ketika hubungan tersebut sangat kompleks dan tidak mudah untuk menjelaskan
kedalam istilah yang umum dari “correlations” atau “differences
betweengroups”. Beberapa contoh permasalahan yang dapat dipecahkan secara
baik oleh Jaringan Syaraf Tiruan antara lain :
a. Deteksi
Fenomena Kedokteran.
Berbagai indikasi yang berhubungan
dengan kesehatan (kombinasi dari denyutjantung, tingkatan dan berbagai
substansi dalam darah, dll) dapat dimonitoring.Seranganpada kondisi kesehatan
tertentu dapat dihubungan dengan perubahan kombinasi yangsangat kompeks (nonlinear
dan interaktif) pada subset dari variabel, dapat dimonitoring.Jaringan
Syaraf Tiruan telah digunakan untuk mengenali pola yang diperkirakan
sehinggaperlakuan yang tepat dapat dilakukan.
b. Untuk
mendeteksi golongan darah manusia
Dengan menggunakan pengolahan
citra. Manusia berusaha keras dengan segalakemampuannya untuk menirukan
kehebatan yang mereka miliki, misalnya seorang dokterdengan keahliannya dapat
membedakan golongan darah manusia antara A, B, AB, dan O.Dengan pendekatan
kecerdasan buatan, manusia berusaha menirukan bagaimana polapoladibentuk.
Jaringan Syaraf Tiruan telah dikembangkan sebagai generalisasi modelmatematik
dari pembelajaran manusia.
c. Prediksi
Pasar Saham.
Fluktuasi dari harga saham dan
index saham adalah contoh lain yang kompleks,multidimesi tetapi dalam beberapa
kondisi tertentu merupakan phenomena yang dapatprediksi. Jaringan Syaraf Tiruan
telah digunakan oleh analis teknik untuk membuatprediksi tentang pasar saham
yang didasarkan atas sejumlah faktor seperti keadaan masalalu bursa yang lain
dan berbagai indikator ekonomi.
d. Perjanjian
Kredit.
Berbagai informasi biasanya didapat
dari seorang peminjam seperti umur,pendidikan, pekerjaan dan berbagai data
lain. Setelah pembelajaran dari Jaringan SyarafTiruan tentang data peminjam,
analisis Jaringan Syaraf Tiruan dapat mengidentifikasikaraktersetik peminjam
sehingga dapat digunakan untuk mengklasifikasikan peminjamterhadap resiko
peminjam dalam kategori baik atau buruk
e. Monitoring
Kondisi Mesin.
Jaringan Syaraf Tiruan dapat
digunakan untuk memangkas biaya denganmemberikan keahlian tambahan untuk
menjadwalkan perawatan mesin.Jaringan SyarafTiruan dapat dilatih untuk
membedakan suara sebuah mesin ketika berjalan normal (“false alarm”)
dengan ketika mesin hampir mengalami suatu masalah. Setelah
periodepembelajaran, keahlian dari Jaringan Syaraf Tiruan dapat digunakan
untukmemperingatkan seorang teknisi terhadap kerusakan yang akan timbul sebelum
terjadiyang akan menyebabkan biaya yang tidak terduga.
f. Pemeliharaan
Mesin.
Jaringan Syaraf Tiruan telah
digunakan untuk menganalisis input dari sebuahsensor pada sebuah mesin. Dengan
mengontrol beberapa parameter ketika mesin sedangberjalan, dapat melakukan
fungsi tertentu misalnya meminimalkan penggunaan bahan bakar.
DAFTAR PUSTAKA
- Haykin, S. (1999) Neural Networks: A Comprehensive Foundation, Prentice Hall
- Wasserman, Philip (1993) Advanced Methods in Neural Computing, Van Nostrand Reinhold
- An Introduction to Neural Networks, 2003 Prof. Leslie Smith, Centre for Cognitiveand Computational Neuroscience Department of Computing and MathematicsUniversity of Stirling. lss@cs.stir.ac.uk
- Artificial Neural Network Theory and Applications, Dan W. Patterson, John Wileyand Sons, Inc. 1995.
- Dan W. Patterson, Artificial Neural Network Theory and Applications, John Wileyand Sons, Inc. 1995.
- Membangun Jaringan Syaraf Tiruan, Sri Kusumadewi, 2004, Graha Ilmu,Yogyakarta
- M.G.Pened., Computer_aided Diagnosis: A Neural-Network-Based Approach toLung Nodule Detection,IEEE Transc.on Medical Imaging, 17(6) 1998, Hal.872-880.
- Introduction to Neural Network by K. Gurney. http://www.shef.ac.uk/psychology/gurney/notes/contents.html
- Neural Network by Christos Stergiou and Dimitrios Siganos, http://www.doc.ic.ac.uk/~nd/surprise_96/ journal/vol4/cs11/report.html - 79k
- Neural Network by Nikolay Nikolaef http://homepages.gold.ac.uk/nikolaef/cis311.html.course_outline_for_fall_2004
0 comments:
Post a Comment